Mahasiswa Hebat

Hari kampus Unpad jenjang S1 mulai masuk untuk semester baru di semester genab yang tentunya masih ngambil kuliah. Sudah satu semester kemarin berjalan 16 fakultas full kuliah bertempat di kampus Jatinangor, terasa makin riuh, padat, kendaraan yang berwarna – warni, dan tentunya rebutan odong-odong dan angkot yang makin menjadi – jadi. Saya disini memang bilang rebutan, nggak ada kata antri disini, kecuali mengalah bagi orang – orang yang sadar posisi. Haha

IMAG8506.jpg

Suasana hari pertama dan sesi pertama pasca wisuda di Graha Sanusi, Unpad Kampus Dipatiukur

Kemarin hari Ahad, tepatnya tanggal 12 februari sempet melihat pemandangan yang cukup menharukan bagi saya pribadi. Rasannya ada yang melanjutkan tradisi baik, ada yang mewarisi semangat itu. More action and more action. Ya, ada seorang mahasiswa (iya seorang doang!!) yang membersihkan hingga memunguti sampah bekas sebuah acara di fakultas (saya), dari yang berserakan sampai yang berjubel di atas bak sampah yang nggak enak dipandang. Dengan masih menggunakan jas almamater dan temen-temen yang kelihatan sesama panitia udah bercengkrama tertawa san – sini dari berjam – jam yang lalu, dia seorang diri melakukan pembersihan yang saya jamin nggak ada 1% pun orang disini yang mampu melakukannya (tanpa dipaksa).

Sampek ketika melihatnya sekilas waktu saya mau keluar sekre voli, langsung mendoakan dia, semoga segera disekolahkan ke Jepang jadi pemegang kekuasaan yang bisa ikut menyadarkan kebiasaan baik itu. Beraksi dan bereaksi cepat terhadap ketidakbersihan. Ya, mengingat Jepang merupakan negara yang pemilahan sampah yang paling ribet di dunia, bahkan jadwal pembuangannya aja diatur per daerah. Sugoooi!!!

Walopun tersedia banyak tempat sampah, mungkin karena kebiasaan walopun tong sampah yang sudah penuhpun tetep dijubelkan disitu. Kesadaran membuang sampah dengan rapih dan berdisiplin emang ngelatihnya lama, selain memang harus ada aturan konstitusional untuk melancarkannya. Tapi, 2017 itu sepertinya sangat cocok untuk memulai membuang sampah yang tepat, sampah yang rapih dan on target “organik” dan “non organik”.

#Asli

Jatinangor

2-13th,2017

 

 

2015

            Sebenernya nggak banyak hal yang berubah dari konten dan metode perkuliahan dari tahun awal masuk hingga temen-temen 2015 memasuki semester ke-3nya. Kecenderungan komunikasi satu arah hanya akan terlakasanakan jika di adakan tugas presentasi tugas. Dengan porsi yang agak musiman juga. Pertama kali masuk kelas di jam siang pasca zuhur dan liat seorang temen tidur di Lab ketika pengarahan praktikum asa kasihan, apalagi cewe. Kepikiran pertama kali adalah bahwa si doi kecapekan atau pusing, ternyata ngantuk. Dan diomongin blak – blakan kepada saya. Kemudian saya berspekulasi kepada diri sendiri, “Jangan baperan woyy”. Dan minggu selanjutnya berjalan hingga ke-12.

planningBeberapa teori bermunculan di dalam kepala semenjak tahun ke-4 akhir saya lalui dengan bersamaan sekelas dengan temen-temen angkatan 2015. Teori absensi, Teori logbook, hingga Teori pengamatan rutin jadi sesuatu yang memenuhi signal Lobus temporal si otak memori. Intinya, biar nggak kepanjangan dan saya keburu dianggap propesor “secara tubuh” tapi otak kagak, gini. Survei deskriptif, 90% mahasiswa yang nggak ngikutin pola di 3 teori yang saya sebutkan tadi bakal banyak kerikil bertebaran di akhir perkuliahan nanti. Entah itu banyak ngulang mata kuliah, skripsi ngadat minta ampun (sori curhat), atau IPK standar benget (bahkan bisa di bawah). Cuman kalo udah ngenolak 3 teori terus salah siapa????

           Emang untuk mahasiswa yang terbilang bernasib kurang beruntung seperti case di atas jumlahnya nggak banyak, 12 – 10%an tiap angkatan paling juga. Nah, tipe manusia di kala mahasiswa itu emang agak beda. Ibarat migrasi dari era penjajahan ke era revolusi, bebas banget dan acak banget. Yang udah disiplin tinggal nerusin, yang labil tinggal milih. Milih untuk ikut passion atau ngejalanin jurusan yang nggak gue banget.

          Da emang tipe kecerdasan manusia itu rata-rata bukan semua matematik/analitik. Muncul istilah jembatan kedelai, mnemonic, langkah praktis, cara cepat, hal itu udah nunjukin bagaimana cara menarik perhatian otak dan bisa bikin nyantol lama. Minimal sampe ujian beres lah.

            Mungkin satu hal sih, bangun pagi, banyak senyum dan ketemu orang-orang. Megang banyak hal yang bisa membawa kita pada hal ikwah matkul pertanian terkait. Solusi ini lebih ciamik untuk kondisi yang udah menjadi akar rumut. 100% konten di sini spekulasi saya pribadi, yang bukan pengajar atau penelitia sosial kehidupan kemahasiswaan.

          Cuman, setidaknya kita nggak bisa cuman ngeluhin banyak hal ke pada orang lain atau organ kampus. Mulai dari hal – hal yang bikin bergairah buat kuliah, ngeluh dikit – dikit mah boleh asal jangan sampe ngehalalin segala cara buat melewatin absensi atau laprak. Karna udah saking capeknya.

       Mulai mencoba untuk ngobrol sama dosen matkul secara intensif. Apalagi udah makin ketat aja matkul yang dipadatkan supaya kalian cepat lulus. Sebenernya dose mah mengerti beban hidup yang kita rasakan, walaupun sering apa yang mereka sampaikan tidak bisa kita terjemahkan dengan komprehensif. Setidaknya, kita udah membuka silaturrahiim yang akur. Jika kurang saling ngingetin, jika bagus jangan sungkan untuk memuji.

         Mungkin banyak yang bilang, inti kuliah itu dari kedisplinan nilai bagus dan kerja tuntas yang mahasiswa lakuin. Soal aplikasi teori pasca kampus itu nggak terlalu penting, gelar yang lebih berharga. Hanya saja, kok rasannya sayang banget kalian yang pada pinter – pinter dan gercep luar biasa nggak ikut membangun pertanian. pertanian yang hebat. Tuntass…

sI pENGGANGGU (Pest) sORGUM

Hama utama sorgum adalah lalat bibit (shoot fly), belalang (grasshopper), ulat grayak (Myhtimna sp), kutu daun (Aphids), penggerek batang (Chilo partellus dan Sesamia inferens), Heliothis armigera, dan Calocoris anjustaties (Nwanze et al. 1987).
Hasil penelitian Pabbage (2006) menunjukkan spesies hama gudang
Sitophilus sp yang paling cepat berkembang pada biji sorgum, menyusul Tribolium castaneum yang merupakan hama sekunder. Hama kumbang bubuk (S. zeamais) merupakan kendala utama, yang merupakan hama gudang utama pada komoditas
sereal, terutama di daerah tropis (Dobie et al. 1984, Santos et al. 1992).

Hama di Lahan

sghp9sghp8sghp6sghp5sghp3sghp2sghp1Colocoris angustatus (Kepik Malai)

Chilo sacchariphagus (Bojer)

Hama di Gudang

sghg2

Kumbang Bubuk Sitophilus zeamais (Motsch)

Rice Moth Corcyra cephalonica (Stainton.)

sghg1

Angoumois grain moth Sitotroga cerealella
Indian meal moth Plodia interpunctella

Ngengat Gudang Ephestia spp

Source book’s:  A. Tenrirawe, J. Tandiabang, A.M. Adnan, M.S. Pabbage, Soenartiningsih, dan A. Haris.2013. Sorgum: Inovasi Teknologi dan PengembanganPengelolaan Hama pada Tanaman Sorgum. Maros: Balai Penelitian Tanaman Serealia

Kembali ke Desa

           Hawa panas dan rasa sangat dingin akibat kesegaran pepohonan adalah identitasmu. Kondisi sosial  bergejolak tak terkira setiap – hari, fluktuatif seperti Indeks harga saham gabungan. Nama – nama hebat keseringan akan keluar menuju kawasan yang lebih cocok untuk ilmunya. Siap mengembat kekayaan alam sendiri atau memakmurkan para tetangganya dengan membuka lapangan kerja. Realita tak sepenuhnya hangat, tersering malah perih. Perbedaan idola artis Korea akan sulit ditemui, kalo hanya perbedaan jalan beragama-strata kekayaan harta-keahlian dalam bergosip ria,  jangan pernah mencari – carinya, takut bosan untuk kembali kepada tujuan utama, Mbangun Desa. 

Kesukaanku akan bertani dan kebuasan alamnya masih belum tertandingi. Setiap gejala ingin rekreasipun tujuan awal dan akhir tetap pada daerah penuh pesona ini. Hingga riset sarjanapun sepertinya akan bernasib sama, jauh dari kota tempat berdirinya gedung bangunan mall franchise simbol perdaban kota. Kembali kepada yang asri. Walo gunung, pantai, dan kebun mulai di monetize oleh modernisasi, namun sifat asli alam dan warganya tak akan pernah terganti. #Aslina

#kembaliDesa #MenuList #30haribercerita #30harimenulis #Menulis #NangorMenulis #BelajarMenulis #AyoMenulis #sagalaGenre #day4 #aslina

Tulisan lama terbit kembali